dalam cengkraman hening

>> 7/05/2011

Secangkir susu putih  dan sesisir roti tawar menemaniku pagi ini.
Entah kenapa semalam aku tak bisa memejamkan mata
dgn beragam pikiran yang menghantui, nyata dan tidak nyata.
Aku nyaris tak bisa membedakan antara kesadaran dan bukan kesadaran.
Aku tak tau ada dimana, semalam aku terbang....

Entah apa yang terjadi ... badankupun bereaksi... asam lambungku naik dan aku takut.
Tak tahu bahasa apa yang tengah disampaikan malam tadi, alam apa yang ingin kau ucapkan?
Aku tak peka.... tapi aku merasa ada sesuatu yg harus di perbaiki,
andai aku bisa mengerti, maka tak akan kupusingkan teka-teki ini.
Ku lewati malam dengan tatapan kosong, memutari langit-langit kamar, tenggelam dalam kesunyian
dalam tamaram lampu neon yang menciptakan bayangannya diri.

Pagi telah mengantarku kemeja kantor.
Semoga bergantinya hari dapat membuatku berfikirjernih.
Alamku terpecah, dan akupun tertegun.... ada apa denganku? dalam hening aku mencari jawab.
Benar dan salah bedanya tipis, dan tak ada keputusan yang benar-benar BENAR.
Well apapun itu aku bersyukur karena Engkau di hatiku. Tuhan.



Read more...

Hidup Dalam Alur

>> 5/10/2011

kpd air mata ...  pembersih hati dari debu,



kala film kuputar balik, tampak rentetan cerita dalam hidup
iya, saya tahu, hidup belum berakhir ...
dalam ragam deretan kisah berkalbu dalam diri
diri... yang dulu pernah suci, tanpa kata, tanpa makna

kini... banyak luka penghias jiwa
kerlipan manis dari dongeng kehidupan
berputar seperti roda... tak pernah berhenti
membuat hati jatuh dan bangun, hanya demi meresapi
arti sebuah makna, yg harus dicari sendiri

Terdampar dengan banyak kemelekatan, dari orang, materi, masa lalu,
impian semu, tuntutan, kekangan, dan penilaian rata2 dari yg mereka sebut masyarakat.
dan akibat dari rasa memiliki adalah luka.

Aku bukanlah makluk suci, yang menjadi naif berbicara tentang cinta
aku bukanlah makluk manis, yang tak punya luka di hati
aku adalah sama, manusia dengan sejuta gejolak

semua rela kulepas demi suatu pencarian dgn semua jawab didalam diri
aku rindu diriku di tengah gemerlap dunia, dan sorak sorai dalam pesta
aku rindu hatiku di tengah lubang yang terhias di dalamnya
dan untuk semua kebohongan atas nama perlindungan diri
maka kini aku berserah ... dalam diri untuk menjadi utuh
tak goyah saat tertiup angin dan tak ambruk saat di tempa beban
karena sesungguhnya kita bukan apa-apa tanpa hati untuk peduli, dan berbagi.

Read more...

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP